Wednesday 1 March 2017

Telinga ( Alat Indra)



Struktur Telinga Manusia

1. Telinga Luar
a) Daun Telinga
b) Saluran terlinga dengan minyak serumen
2. Telingah Tengah
a) Selaput pendengaran ( membran timpani )
b) Tulang Pendengaran
i. Martil ( maleus )
ii. Landasan (incus )
iii. Sanggurdi (stapes )
c) Esutachius - Saluran pengubung antara ruang telinga dengan rongga faring
d) Telinga dibatasi oleh membran timpani (depan) dan tingkat bulet / tingkap oval (didalam)
3. Telinga Dalam Labirin”
a) Organ Pendengaran / Koklea (Rumah Siput)
b) Prgan Keseimbangan : kanalis semisirkularis, sarkulus, dan utrikulus



Struktur Koklea 

1. Skala Vestuibuli (di dorsal)
2. Skala Media (tengah )
3. Skala Timpani (ventral)

Antar Skala dipisah oleh :

1. Membran Vestibularis : vestibuli - media
2. Tektorial : media - timfani
3. Basilaris : timfani - vestibuli


Struktur Organ Korti

Ø Sel rambut
Ø Membrana Tektoralis meneruskan getaran dari fenestra ovalis ke sel sel rambut lewat cairan life yang ada di skala media
Ø Making ke ujung membrana basalis semakin panjang, dan making tinggi frekuensi getaran yang dapat diterima (20Hz - 20.000 Hz)


Cara Suara Luar bisa sampai Ke Skala Media :

1. Penghantaman Udara.
Menggetarkan timpani, tulang pendengaran ke fenestra ovali, getarkan cairan limfe pada koklea, sel rambut terangsang.

2. Penghantaran Tulang.
Getaran tulang tengkorak bisa menyebabkan cairan limfe juga bergerak


Mata (Alat Indera)



3 Lapis Bolat Mata

1. Sklera
Lapisan terluar yang berfungsi sebagai pelindung mata. Bagian depannya transparan disebut kornea.

2. Koroid
Lapisan tengah yang terdiri atas jaringan ikat yang mengandung banyak pembuluh darah dan pigmen.

Ø Koroid berfungsi memberi makan retina dan menyerap cahaya yang masuk lewat retina.

Ø Di bagian depan koroid terpisah dari sklera dan membentuk iris. Celah pada iris disebut pupil.

Ø Dieblakang iris ada lensa yang diikat oleh muskulus siliaris sehingga dapat mengubah bentuk lensa.


3. Retina

Merupakan lapisan yang paling sensitif terhadap cahaya, retina berisi epitel sensoris.
Pada retina terdapat ujung-ujung saraf fotoreseptor yang terdiri dari :

1) Sel Batang
Menerima rangsang Tingkat Intensitas Cahaya (Terang gelap nya cahaya).
Menggunakan rodopsin untuk adaptasi terhadap sinar terang dan gelap. Saat terang rodopsin terurai dan saat gelap rodopsin dibentuk lagi.

2) Sel Kerucut
Menerima rangsang Berwarna. Menggunakan pigmen Iodopsin.
(Iodopsin Merah, Iodopsin Hijau, Iodopsin Biru)


Urutan jalan cahaya :

Cahaya > Kornea > Aqueous > Humour > Pupil > Lensa > Vitreus Humour > Retina > Saraf Penglihatan > Lobus Oksipitalis



Otot Penggerak Bola Mata (Penggerak Bolat Mata)

ü Rektus Internus (Ke Dalam)
ü Rektus Eksternus (Ke Luar)
ü Rektus Superior (Ke atas & Ke Dalam)
ü Rektus Inferior (Ke Bawah & Ke Dalam)
ü Obliquus Superior (Ke Atas & Ke Luar)
ü Obliquus Inferior (Ke Bawah & Keluar)





Gangguan Mata

“Normal jika sinar sejajar yang masuk ke mata tepat di Titik Kuning” - Emmetrop

1. Hipermetrop  (lensa pipih, dibelakang bintik kuning, dibantu lensa cembung (poisitf))
2. Miop (Lensa cembung, depan bikin kuning, dibantu lensa cekung (negatif))
3. Presbiop (Pada orang berusia lanjut, dibelakang retina karena akomodasi rendah)
4. Astigmat (“Mata Silinder”, Kornea tidak rata)
5. Hemeralopi (Rabun Ayam, rabun senja, kurang vitamin A, jika berlanjut muncul bintik putih (bitot spot), kornea mengering (xeroftalmia) dan akhirnya mengalamai kerotomalasi (kornea rusak)
6. Buta Warna (penyakit menurun, jika normal Trikomat, cuma puny dua Dikomat , Buta warna Merah “Protanopia”, buta warna hijau “deuteranopia”, buta warna biru “tritanopia”. Monokromat ) Monokromat (hitam putih)